Karamput

Description

Hello guys,

It's only a fanfiction, but based on true story. -so, what is it?- Hahaha.

Well, maafkan pada penggunaan tata bahasa dan kata yang aku gunakan di ff ini. Amburadul. Non-baku, slang language, bahasa gaul dan gajelas berterbaran dimana-mana. Kalau ingin tahu arti kata yang agak membingungkan, silahkan tulis di kotak komen. Ohya, kritik dan saran membangun sangat diperlukan, karena aku masih newbie, baru banget nyeprot(?) di dunia sastra.

Aku juga publish FF ini di WP, Blog dan Tumblr ku, jadi kalau aja aku belum update disini, kalian bisa check di WP, Blog dan Tumblr ku, semua usernamenya sama kok, 'mirzayya' bisa kalian cari dimana aja.

Ohya, Untuk memudahkan diriku dan dirimu, jadi aku cantumkan cast ga hanya main cast, hampir semua cast. Untuk cameo aja yang engga aku cantumkan. Huehehe. Dan di FF ini akan lebih banyak aku pakai istilah/bahasa Korea ataupun asing, jadi silahkan scroll down sampai bawah ya untuk lihat "Sudut Pengetahuan" buat lihat artinya.

Terimakasih sudah menjadi sahabat setia~

Foreword

"Satu kebohongan, akan membuat ribuan kebohongan lainnya" ---Ai

"Kamu dapat berbohong pada dunia, tapi tidak pada dirimu sendiri" ---LH

 

---

 

Gue ga pandai berkata-kata. Gue ga pandai pula bersajak. Gue hanya gadis biasa, gadis random lebih tepatnya, yang tiba-tiba aja, terkunci dalam pengalaman idaman jutaan gadis diluar sana.

Gue merasa, yang gue lakuin ini. Jelas salah besar. Bagaimanapun, gue berbohong demi dapat pengalaman-hubungan- idaman ini.

Gue juga ga ngerti, bagaimana dia bisa dengan nyamannya punya pengalaman-hubungan-gila ini sama gue. Yang sampai sekarang gue masih ga ngerti, kenapa dia terus datang kembali ke gue, setelah perginya yang lama.

Mungkin ini hadiah dari Sang Pencipta yang gue ga tahu karena apa. Tapi setelah gue sadari, ini adalah bagian dari salah satu doa-doa gue yang sering gue panjatkan pada Sang Pencipta.

Awalnya, gue merasa dia akan cepet-cepet pergi dan lupain gue. Kaya angin sore kemaren. Karena dia pasti menyadari, kalo kita punya dunia yang berbeda. Tapi gue salah besar. Dia yang pergi, senantiasa kembali. Gue seperti 'rumah' dimana dia bisa berlindung kapan aja didalamnya.

Gue ga ngerti. Tuhan memang Maha Baik, tetapi Dia juga mengabulkan do'a gue yang satu ini. Do'a yang terdengar sangat gila ini. Bikin gue jadi takut sendiri. Gue harus lebih berhati-hati dalam berdo'a nantinya.

Gue berharap, semua kejadian dan peristiwa ini hanyalah mimpi. Mimpi indah mungkin? Tapi ini adalah kenyataan 'terindah' yang harus gue terima, bahwa gue punya hubungan-gila- 'khusus' dengan 'mereka' yang menjadi 'dia'....

Tapi kebohongan, tetaplah kebohongan.

 

---

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet