All About Us

Please Subscribe to read further chapters

Description

"Seumur hidup, aku baru pernah bertemu lelaki sepertinya. Aku melihatnya menungguku setiap hari. Aku ingin menyapanya secara langsung walaupun aku tau itu tidak mungkin. Kami hanya pernah berbicara sekali. Aku ingat namanya. Nama yang indah seindah pemiliknya… Chansung-ssi” Momo, 25 tahun

 

“Aku melihatnya di foto keluarga mereka. Dia sangat tampan. Sekilas tak ada yang salah dengannya. Sampai aku bertemu dengannya secara langsung. Well, secara fisik dia tidak kekurangan suatu apapun. Tapi aku tau dia terluka di dalam. Biar aku merawatmu, Lee Joon-ssi..” Seulgi, 25 tahun

 

“Tempat ini menjijikkan. Orang-orang ini menjijikkan. Sayangnya aku pun tahu bahwa sama menjijikkannya seperti mereka. Aku sungguh berharap Tuhan membawaku sekarang juga. Secepat mungkin. Sampai aku bertemu dengannya, aku merasa ada setitik harapan saat aku bertemu Doojoon-ssi” Jihyo. 26 tahun.

 

“Aish.. kenapa orang-orang di sekitarku terus mendesakku untuk mencari kekasih? Aku baru 20 tahun. Perjalanan masih panjang, kan? Ada beberapa hal yang ingin aku lakukan terlebih dahulu. Seperti jalan-jalan keliling dunia, menonton konser, mencoba resep masakan di majalah dan tentu saja mengejar impianku. Mencari kekasih mungkin ada di daftar terakhir hal yang ingin kulak—tunggu, tunggu.. siapa dia? Handsome Oppa with cute eyes smile… kurasa aku bisa melihat nametagnya.. mmm.. Kang.. Minhyuk?” Yeri, 18 tahun

 

Aku sangat mencintai Oppa. Aku yakin aku tidak akan bisa hidup tanpanya. Dia tak hanya tampan tapi juga memperlakukanku dengan sangat baik. Tidak heran Eomma percaya padanya. Aku juga percaya padanya.. Aku percaya pada Lee Jonghyun Oppa” Tzuyu, 20 tahun

 

Dia membawakan kami kue.. kue perayaan ke-lima kami. Waktu berjalan sungguh cepat. Masih terpatri jelas dibenakku awal kami bertemu, hingga bersama. Tidak ada yang berubah dari dirinya. Tapi aku yang berubah.. Kini aku tidak bisa menyentuhnya, aku tidak bisa memeluknya.. Maafkan aku, Wooyoung Oppa” Irene, 26 tahun

 

Sepasang mataku tak berkedip memandangnya. Ah aku selalu jatuh hati dengan otot-ototnya. Ya.. sebut aku gila atau semacamnya. Tapi ototnya sungguh indaaah… sampai sekarang aku masih tidak menyangka kami bersama. Masih segar diingatanku saat seorang pria bertubuh kurus menyedihkan dengan kacamata tebalnya masuk ke kelasku dan berkata,’Annyeonghaseyo, Jung Jinwoon imnida…” Jungyeon, 22 tahun.

 

Aku sungguh merindukannya. Aku ingin sekali bertemu dengannya. Memeluknya, bercanda tawa dengannya seperti yang kita biasa lakukan saat di Busan. Walau aku tahu itu terdengar tidak mungkin mengingat betapa sibuknya Ia sekarang. Aku bahkan tidak yakin Oppa masih ingat denganku atau tidak. Kulirik tiket di tanganku ‘SHOWCASE ‘ONE FINE DAY’ : JUNG YONGHWA’ …tunggu aku, Oppa..” –Wendy, 23 tahun.

 

“Aku tidak menganggapnya seperti teman. Lebih dari itu. Aku menganggapnya seperti saudara. Aku sungguh menyanyangimu, Chaeyeong-ah.. jika aku mampu, aku akan beri segalanya untuknya. Segalanya, termasuk kebahagiaanku” Dahyun, 17 tahun.

 

“Aku tidak menganggapnya seperti teman. Dahyun lebih seperti kakakku. Walaupun kami seumuran, tapi dia selalu menjagaku dengan sangat baik. Aku tahu dia akan berikan seisi dunia padaku. Tapi aku membencinya. Aku membencinya karena Daehyun lebih dekat dengannya. Kenapa dia tidak dengan Kim Myungsoo saja, aku tau Myungsoo menyukai Dahyun. Ya, aku membenci Dahyun sejak saat itu” –Chaeyeong, 17 tahun.

Foreword

16 Cerita. 16 Takdir. 16 Gadis. 

TwiceFxVelvet. Luna, Krystal, Irene, Wendy, Seulgi, Joy, Yeri, Jihyo, Nayeon, Momo, Jungyeon, Mina, Sana, Tzuyu, Dahyun, Chaeyeong. 

I'll write about the rest later. Hope you all enjoy it :) 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet